Lupa Bertanya Namanya
你好 !
Hai,
lama rasanya menghilang dari kebiasaan menumpahkan isi hati ini … *aer kali
mbak, tumpah segala*
Ada
banyak sekali kejadian yang sudah kulewati. Mau ditulis, dan mau dibagikan di
sini, tapi rasanya kurang tepat… kesempatan ini aku mau bagiin perasaan aku aja
kali ya dari pengalaman yang kudapatkan kemarin. Ya, tepat kemarin!
Every
4 p.m until 10 p.m I do my part time job, so … waktu lagi kerja, kedatangan
pembeli dari Malaysia. A white-eyeglasses boy come and start talking to me in
English. A professional one, hahaha. “Orang
bisa karena biasa”, ungkapan
dari game Criminal Case, dan itu benar. I knew people in Malay are bilingual,
and so that boy too. Dia tanya-tanya pake Bahasa Inggris, untung aja aku sudah
terbiasa denger yang model dia, cepat dan pelan sekali suaranya .. seperti
sedang memberi misi penting hahaha. Lalu ku jawab seadanya, seperlunya, dan
sebisa mungkin tidak malu-maluin. Wkwkwk, maklum, temennya banyak, gue ga tau
mana yang orang Indonesia asli dan yang bukan, rusak nama baikku nanti. Hahaha
Menyenangkan.
Selama ini aku berkomunikasi dengan teman dari belahan dunia lain *maksudnya
beda negara, bukan beda alam* pake Bahasa Inggris dan sebatas chatting
basa-basi. Skype ? no, I don’t like it. And don’t have a good time for calling
with them. Dan bagian menyenangkannya, bisa becanda juga sama tuh orang. Dia bisa
melayu, tapi tetep aja kalo aku ngomong Bahasa Indonesia, dia ga ngerti… aku
curiga sih, nampaknya dia kerjain aku juga, ga pernah respon kalo aku jawab
pake Bahasa Indonesia. Dan parahnya ada momen waktu dia tanya tentang nama
pegawai disitu, tanyanya tiba-tiba pake Bahasa Mandarin… (.-.) what the… okay,
I’ve ever been learned Chinese, but I don’t think that I really ready for use
it… 我没听到啊!
Jadi
aku bilang padanya aku tidak bisa Bahasa mandarin… sedihnya. Ya sedih, karena
ternyata les kemaren ga bisa diterapkan.
Kupikir
lebih mudah memang, menjalin hubungan dan kesan yang baik secara tatap muka langsung. Berhubung kemaren,
pas si Malaysian itu datang, aku lagi baca Psikologi Sosial tentang manajemen
kesan. Komunikasi Interersonal. Hahaha, ga nyangka bisa dapat momen yang pas
buat terapin teori di buku langsung.
Hari
ini aku masih menunggu. Menunggu orang-orang seperti orang kemarin. Kali aja
ada yang dari Jepang, atau negara Asia Timur, wkwk. Lumayanlah asah skill Bahasa
dan dapat pengalaman baru, cerita baru, penerapan ilmu komunikasi baru.
Sepertinya
dengan kejadian ini, mengingatkanku untuk belajar lebih banyak lagi, tentang
budaya, Bahasa, dan psikologi social :D haha
Komentar
Posting Komentar